Sabtu, 02 April 2011

Lima Poin Bocoran WikiLeaks yang Menghebohkan tentang Indonesia

Cover koran The Age Australia, 11 Maret 2011
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dengan judul "Yudhoyono 'Abused Power'", koran Australia The Age hari ini (11/3) menggegerkan Indonesia. The Age mengutip WikiLeaks yang mengambil sumber kawat-kawat diplomatik Amerika Serikat.
Selain The Age, koran The Sydney Morning Herald juga menurunkan topik serupa dengan judul "Corruption allegations against Yudhoyono." 
Apa saja yang dibocorkan? Berikut intisarinya:

1. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut sumber-sumber diplomat yang kemudian dibocorkan Wikileaks, pada Desember 2004 memerintahkan Hendarman Supandji, waktu itu Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus untuk menghentikan penyidikan kasus korupsi yang melibatkan Taufiq Kiemas, suami mantan presiden Megawati.

2. Yudhoyono pernah diam-diam memerintahkan Kepala BIN Syamsir Siregar untuk memata-matai Menteri Hukum dan Hak Asasi Yusril Ihza Mahendra. "Pengintaian dilakukan saat Menteri Yusril melakukan perjalanan rahasia ke Singapore untuk menemui seorang pebisnis Cina".

3. Keluarga Yudhoyono, khususnya Ibu Negara Ani Yudhoyono, "memanfaatkan posisi politiknya untuk mendapatkan uang".

4. Bocoran lain adalah tentang Jusuf Kalla. Menurut WikiLeaks, Jusuf Kalla telah menyebar uang dalam jumlah besar untuk bisa memenangkan pemilihan Ketua Umum Golkar pada 2004. Dokumen ini juga menyebut keluarga Yudhoyono, khususnya Ibu Negara Ani Yudhoyono, memanfaatkan posisi politiknya untuk mendapatkan uang".

5. Selain bocoran tersebut, menurut WikiLeaks, diplomat-diplomat Amerika di Jakarta membuat kesimpulan mengenai kekuasaan Yudhoyono. Meski menang dalam pemilihan presiden dengan perolehan suara luar biasa, Yudhoyono dinilai tidak mendapat dukungan politik dan praktis "lumpuh".

Menanggapi itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyebut berita tersebut fitnah.

Sedangkan, Jusuf Kalla mengakui dia menyebar uang untuk memenangkan pemilihan Ketua Umum Golkar pada 2004. “Ya, sekitar Rp 2 sampai Rp 3 miliar lah,” kata Jusuf Kalla, kepada Sutarto dari Tempo, Jumat (11/3).

Sementara, Yusril mengaku belum tahu dan belum membaca The Age .

0 komentar:

Posting Komentar