Ilustrasi game Nusantara Online (Nusantara Online)
VIVAnews - Game online berlatar sejarah kerajaan nusantara, Nusantara Online ternyata dibangun di atas beberapa software engine berbasis open source oleh beberapa pengembang lokal. Menurut Creative Director Nusantara Online Victor Junaidy, Nusantara Online menggunakan engine bernama ANother Game Engine Library atau disingkat ANGEL. "Kami mulai membangun ANGEL sejak 2006. Saat itu kami mengembangkannya dengan kawan-kawan di Sangkuriang Studio Bandung," kata Victor kepada VIVAnews, Senin 9 Mei 2011.
ANGEL, kata Victor, dibuat dengan engine-engine open source, antara lain engine grafis tiga dimensi (3D) OGRE, dan engine audio OpenAL (open Audio Library).
Dengan engine ini, game Nusantara Online diklaim sebagai game MMORPG pertama dengan 100 persen konten lokal, yang memiliki kemampuan setara dengan game-game Massively Multiplayer Online Role-Playing (MMORPG), game kelas dunia.
Direktur Utama Nusantara Online Heru Nugraha memisalkan, bila World of Warcraft adalah 'Mercedez'-nya MMORPG, sementara Nusantara Online seperti 'Kijang Innova'-nya MMORPG. "Bisa diklaim kita sudah di memenuhi standar sebuah game MMORPG," katanya.
Pada proses pengembangannya, Heru mengakui bahwa Nusantara Online sempat mengalami kendala-kendala. Pada 2009 dan 2010, Nusantara Online sempat melakukan ujicoba ke publik, dan mengalami kegagalan karena banyak dijumpai bug (cacat program). Saat itu, game mereka 'ngadat' ketika dimainkan oleh begitu banyak pemain, dalam waktu yang sama.
"Kami menyadari bahwa membuat game MMORPG memang bukan hal yang mudah," kata Heru. Namun, Heru berjanji, kali ini game mereka sudah banyak mengalami perbaikan. Ia optimistis bahwa Nusantara Online tetap stabil walau dimainkan oleh sekitar 100 ribu pengguna dalam saat bersamaan (concurrent user).
Nusantara online adalah game yang mengambil latar cerita dari sejarah kerajaan-kerajaan nusantara. Pada game yang sempat meraih penghargaan di INAICTA itu pemain bisa memainkan karakter seorang ksatria, resi, atau pedagang, di zaman kerajaan Sriwijaya, Majapahit, atau Pajajaran.
Kini, Nusantara Online didukung oleh sekitar 45 orang pengembang yang menangani engine dan gameplay. Untuk pendalaman cerita sejarah, Nusantara Online didukung oleh didukung oleh Tim Wacana Nusantara.
Untuk menelusuri kebenaran sejarah, kata Heru, mereka bahkan seringkali melakukan penelusuran dan riset ke berbagai negara, misalnya ke Tibet, atau ke peninggalan kerajaan Champa di Vietnam.
Hal itu, Heru mengaku, dilatari oleh keprihatinannya atas semakin kaburnya identitas bangsa. Pada suatu hari, Heru menguji pengetahuan anaknya atas tokoh sejarah bernama Prabu Siliwangi. Ternyata anaknya mengenal Siliwangi hanya sebatas sebagai sebuah nama jalan di Bandung.
"Bukannya kami terpaku dengan masa lalu. Tapi, sejarah kita membuktikan bahwa masyarakat kita tidak pernah belajar dari sejarah. Dengan Nusantara Online, kami ingin agar kita bisa belajar dari sejarah," kata Heru. (eh)
0 komentar:
Posting Komentar